Pasar untuk program pembelajaran jarak jauh dibagi menjadi tiga segmen yaitu Pembelajaran K-12, Pembelajaran Pendidikan Tinggi, dan Pembelajaran Korporat. Harus jelas bahwa “pembelajaran jarak jauh” dalam praktik saat ini mencakup pembelajaran daring, eLearning, pembelajaran fleksibel, dan pembelajaran campuran. Pada tahun 2012, pasar pembelajaran jarak jauh diperkirakan oleh para analis mencapai US$90 miliar. Diproyeksikan akan mencapai US$220 miliar pada tahun 2017, di mana pangsa pasar yang setara dari ketiga segmen tersebut akan menjadi: K12: 27%, Pendidikan Tinggi: 58%, Korporat: 15%.
Pemimpin Pasar Global
Di segmen Pendidikan Tinggi, kursus daring sebagian besar ditawarkan oleh universitas daring terkemuka di seluruh dunia. Open University di London, salah satu pelopor dalam pendidikan jarak jauh, saat ini merupakan salah satu penyedia program pembelajaran jarak jauh terbesar bagi mahasiswa lokal dan internasional di Eropa. Di Amerika Serikat, Harvard Extension School dan University of Phoenix dikenal menawarkan berbagai program pendidikan jarak jauh. Program-program ini disampaikan dalam bentuk video, konferensi web langsung, dan hibrida (kombinasi model penyampaian di kampus dan daring). Saat ini, pasar AS dan Eropa mencakup lebih dari 70% industri pembelajaran jarak jauh global.
Tren Pertumbuhan Global
Perusahaan riset optimis tentang masa depan pembelajaran jarak jauh. Ada prediksi bahwa pada tahun 2019, hampir setengah dari semua kelas di seluruh dunia akan disampaikan melalui internet. Pesatnya perkembangan teknologi internet dan revolusi akademis yang sedang berlangsung merupakan tanda positif bahwa pasar global untuk program pembelajaran jarak jauh akan terus berkembang. Bahkan, pertumbuhan yang diramalkan ini terbukti dalam survei pasar yang dilakukan oleh Study Portals pada tahun 2013. Berdasarkan survei mereka tentang permintaan global untuk pendidikan jarak jauh, ketujuh benua menunjukkan minat untuk mengadopsi program pembelajaran jarak jauh ke dalam sistem pendidikan mereka. Yang terpenting, Eropa memiliki minat terbesar, dengan 45%, diikuti oleh Asia dan Afrika dengan masing-masing 25% dan 13%.
Pasar Asia
Di Asia, penerapan program pendidikan jarak jauh telah meningkat pesat di India, Tiongkok, Pakistan, Korea Selatan, dan Malaysia selama beberapa tahun terakhir. Ukuran pasar pembelajaran jarak jauh di India sendiri bernilai US$20 miliar pada tahun 2014. Pendapatan pasar pendidikan daring Tiongkok dilaporkan mencapai sekitar US$13 miliar pada tahun 2013. Dengan kehadiran universitas dan perguruan tinggi daring yang menawarkan kursus daring dengan biaya kuliah terjangkau di kawasan tersebut, Asia juga menjadi tujuan studi populer bagi banyak mahasiswa internasional.
Beberapa universitas daring paling terkemuka yang menyediakan program pembelajaran jarak jauh di Asia adalah Universitas Terbuka Tiongkok (OUC), Universitas Terbuka Nasional Korea (KNOU), Universitas Terbuka Malaysia (OUM), Universitas Terbuka Allama Iqbal (AIOU), Universitas Siber ASEAN, Universitas Asia e, Universitas Terbuka Indira Gandhi (IGNOU), Universitas Terbuka Indonesia, dan Universitas Terbuka Filipina (UPOU).
Pasar Afrika
Bagi banyak analis, pasar untuk program pembelajaran jarak jauh masih dalam tahap pengembangan di kawasan Afrika. Dalam dua dekade terakhir, program pendidikan jarak jauh diajarkan terutama pada jenjang pendidikan dasar. Meskipun jumlah lembaga publik dan swasta yang menawarkan program pembelajaran jarak jauh terus meningkat, teknologi informasi dan komunikasi yang ada masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pendidikan jarak jauh yang besar dan berkembang pesat di Afrika.
Di sektor pendidikan tinggi, tiga universitas daring terkenal yang menawarkan program pembelajaran jarak jauh di Afrika adalah University of South Africa (UNISA), African Virtual University, dan National Open University of Nigeria (NOUN). Pada tahun 2011, Hanover Research memperkirakan bahwa kurang dari 45% mahasiswa di Afrika terdaftar di pendidikan tinggi. Namun dengan munculnya lebih banyak kampus virtual, peningkatan signifikan dalam pendaftaran perguruan tinggi diamati di wilayah tersebut pada tahun-tahun berikutnya. Dan dengan upaya kolaboratif yang berkelanjutan dari lembaga lokal dan internasional khususnya Dewan Pendidikan Tinggi Afrika Selatan, Dewan Afrika untuk Pendidikan Jarak Jauh (ACDE), UNESCO, dan pemerintah nasional di seluruh Afrika, para analis optimis bahwa pasar untuk program pembelajaran jarak jauh di wilayah tersebut akan mampu memenuhi permintaan di tahun-tahun mendatang.
Dalam skala yang lebih besar, program pendidikan jarak jauh kini memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan di banyak negara di seluruh dunia. Dengan diperkenalkannya Massive Open Online Courses (MOOCs) pada tahun 2012, lebih banyak universitas daring, sekolah eLearning, penyedia pembelajaran jarak jauh, dan perguruan tinggi serta universitas terkemuka terlihat berpartisipasi dalam pasar pendidikan yang dinamis ini. Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, India, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Afrika termasuk di antara negara-negara yang kini memimpin dalam pendidikan jarak jauh. Pendaftaran dalam kursus daring di negara-negara ini meningkat. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 19 juta mahasiswa yang terdaftar dalam kursus daring di lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia.