Langkah 1: Tentukan Pendekatan Fase Layak Huni. Pendekatan Fase dimulai dengan mendorong fakultas untuk menyadari bahwa merancang kursus online mereka hanyalah Tahap Pertama dari upaya mereka. Dengan mengatur kemajuan pekerjaan ke dalam Fase Dua, Fase Tiga, dan seterusnya, hal ini membebaskan instruktur dari perasaan bahwa segala sesuatu harus diselesaikan dalam upaya pengembangan pertama mereka. Terutama jika guru tidak memiliki tim desain pembelajaran penuh waktu, perkembangan progresif sangatlah melegakan dan meyakinkan. Setiap bagian dari suatu kursus dapat ditangani terlebih dahulu, terutama dalam desain ulang: bagian konten, urutan, atau tugas tertentu. Oleh karena itu, pada Langkah 1, tentukan aspek mata kuliah mana yang harus didesain ulang terlebih dahulu (mungkin tugas akhir, tugas, diskusi, atau penilaian). Kemudian putuskan tindakan kedua, ketiga, dan seterusnya. Pendekatan ini menjadi rencana awal dan dapat diubah sesuai kebutuhan.
Langkah 2 Renungkan Isi Kursus. Mengubah kursus ke format online mungkin memberikan peluang untuk memasukkan konten tambahan yang terlalu sulit untuk dimasukkan dalam kelas tradisional (Conrad & Donaldson, 2004; Simonson et al., 2009). Karena banyaknya sumber daya online yang tersedia secara gratis, siswa dapat menonton lebih banyak variasi video sumber utama, mendengarkan audio, dan membaca materi tambahan dengan mudah dirangkai menjadi satu ke dalam platform online. Sebagai ahli konten, pengajar adalah pihak yang paling mampu memilih sumber daya online yang valid dan efektif. Konten semacam itu dapat menciptakan peluang berharga untuk berdiskusi dan mempelajari cara menyaring kekeliruan dari fakta.
Langkah 3 Membingkai Ulang dan Mendesain Ulang Aktivitas.Berdasarkan contoh yang diberikan pada bagian di atas, pertimbangkan kegiatan kursus mana yang perlu dirancang ulang sehingga diskusi dan dialog mendalam dapat terjadi dalam lingkungan online. Identifikasikan dua atau tiga aktivitas yang dapat digunakan pada putaran pertama desain ulang kursus Anda. Menggunakan berbagai aktivitas memang bermanfaat. Namun, kegiatan-kegiatan perlu dibangun berdasarkan keahlian instruktur dan tidak membebani peserta didik dengan terlalu banyak jenis tugas yang harus dikuasai atau rincian teknis yang terlalu rumit.
Langkah 4 Bebaskan Kerumunan. Bahkan jika pengajar belum pernah menggunakan tugas kelompok di kelas sebelumnya, lingkungan online memberikan beragam manfaat dan sarana untuk memfasilitasinya. Interaksi kelompok dalam lingkungan online memberikan ruang penting lainnya untuk dialog dan diskusi konten (Luppicini, 2007; Palloff & Pratt, 2005). Selain itu, kelompok, pada dasarnya, menggabungkan kesempatan belajar dengan rekan sejawat. Ketika siswa harus menjelaskan pemahaman, pilihan, dan alasannya kepada teman sekelasnya, mereka mengeksplorasi isi dan prosesnya secara lebih utuh.
Langkah 5 Sajikan Konten Pakar dengan Kemungkinan Baru. Salah satu hal yang membuat frustrasi terbesar dengan kursus online yang dirancang dengan buruk adalah beberapa kursus tidak menyediakan konten apa pun yang dibuat oleh guru kepada siswa. Entah bagaimana, para pengajar ini percaya bahwa meminta siswa membaca buku teks dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalamnya akan cukup untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Saat merancang kursus online, pertimbangkan bagaimana menggunakan lingkungan online untuk berbagi keahlian Anda. Pertama, tentukan mode yang akan digunakan. Misalnya, mungkin berupa audio ceramah, presentasi PowerPoint atau multimedia, presentasi disertai narasi audio, presentasi video ceramah atau diskusi Anda, atau representasi visual dari catatan kuliah. Salah satu strategi yang paling ampuh adalah dengan menggabungkan beberapa pendekatan berikut dan memvariasikannya. Anda tidak hanya mempertahankan minat siswa untuk beralih sepenuhnya dari klip video, ke audio, dan kemudian teks, tetapi Anda juga menarik gaya dan preferensi belajar yang berbeda (King & Gura, 2009; Simonson dkk., 2009). Pengalaman ini merupakan salah satu pengalaman yang cukup menyenangkan; instruktur memiliki kesempatan untuk memasukkan dan mengembangkan materi yang tidak praktis dalam lingkungan tradisional.
Lima langkah menuju sukses ini mengarahkan Anda pada cara merencanakan dan merancang kursus online Anda. Di masa mendatang, kami akan melanjutkan diskusi penting ini. Sampai jumpa lagi!